Jumat, 12 Maret 2010

Saussure, Freud, dan Marx





Yang minggu ini dibahas di kelas Studi Media adalah Frankfurt School 1st generation dan lebih banyak tentang Althusser juga tentang 3 segitiga milik Marx, Freud dan Saussure. Selain sama-sama merupakan tokoh besar dalam teori kritis, ada kedekatan yang menarik antara ajaran yang di bawa oleh Marx (Marxisme), Freud(Psikoanalisis), dan Ferdinand Saussure(Strukturalisme).


Marx(Marxism)
Marx dengan marxisme-nya menganggap bahwa Superstructure(agama, politik, tradisi, dll) dipengaruhi oleh Basestructure(ekonomi).
Marx menganggap bahwa apa yang terjadi dalam dimensi agama, politik, tradisi dan yang lainnya adalah pengaruh dari dimensi ekonomi. Setiap permasalahan yang ada disebabkan oleh adanya faktor-faktor ekonomi yang berperan.
Anggapan Marx ini sangat determinis pada ekonomi, hal ini yang dikoreksi oleh Louis Althusser. Althusser menganggap bahwa ada ideologi yang dapat memengaruhi kesadaran manusia.

Freud (Psychoanalysis)
Freud dengan psikoanalisisnya menyatakan bahwa kesadaran yang dilakukan manusia diatur oleh alam bawah sadar manusia.
Freud menyatakan bahwa otak manusia terbagi atas Id, Ego, dan Superego.  Id merupakan bentukan nafsu manusia sedangkan superego adalah bentukan atas norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat dan Ego adalah pintu yang menengahi keduanya.
Perilaku manusia ditentukan oleh alam bawah sadarnya mereka masing-masing. Freud menggunakan analisis mimpi untuk penelitiannya tentang psikoanalisis. 
Karena Freud menganggap bahwa di dalam mimpi, masalah-masalah yang 'mendorong' keluar namun terus 'ditekan' dalam diri seseorang tanpa disadari oleh manusia muncul. 
Misalnya, seorang lelaki memimpikan balon berarti bahwa lelaki tersebut sebenarnya menginginkan menyentuh payudara wanita namun karena dorongan sex seperti itu dianggap tabu oleh masyarakat maka yang muncul dalam mimpi tersebut adalah balon sebagai representasi payudara.

Saussure (Structuralism)
Saussure mengatakan tentang parole yang hanya dapat dimengerti bila kita sebelumnya telah memahami langue.
Ferdinand Saussure membangun strukturalisme dari sudut bahasa struktural. Beliau membedakan konsep "langue" dan "parole" sebagai berikut:
Langue adalah sistem atau aturan tata bahasa yang tetap
Parole adalah cara pembicara mengungkapkan bahasa untuk dirinya sendiri
Menurut Saussure adanya langue yang menyebabkan adanya parole. 

Tiga pandangan ini memiliki kesamaan, baik Marx, Freud, maupun Saussure menganggap segala sesuatu telah diatur dari luar, manusia tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan atau kesadaran. Oleh  karena itu ajaran-ajaran yang dihasilkan baik oleh Marx, Freud maupun Saussure disebut anti-humanis.
Pandangan anti humanis ini menganggap bahwa kesadaran yang muncul dari pilihan-pilihan manusia (otonomi manusia) terhadap gambaran-gambaran konsep yang terpenggal-penggal hasil bentukan struktur semesta yang telah ada sebelum si ego ada, terbangun dalam dirinya sebagai struktur itu sendiri dan dalam diri manusia yang terberi tadi.
Karena adanya kesamaan antara tiga ajaran tersebut, ketiga ajaran tersebut sering digunakan dalam penelitian secara bersamaan.



0 komentar:

Posting Komentar