Sabtu, 15 Mei 2010

Gender

Minggu yang lalu kami dapat pembagian term untuk dijelaskan dalam bentuk tugas, dan saya memilih term "Gender",, dan ini penjelasan sedikit tentang Gender yang saya pahami,,
 "Tell me, how does the other sex of your race differ from yours?"
He looked startled and in fact my question rather startled me; kemmer
brings out these spontaneities in one. We were both self-conscious.
"I never throught of that," he said. "You've never seen a woman." He
used his Terran-language word, which I knew.
"I saw your pictures of them. The women looked like pregnant Gethenians,
but with larger breasts. Do they differ much from your sex in
mind behavior? Are they like a different species?"
"No. Yes. No, of course not, not really. But the difference is very important.
I suppose the most important thing, the heaviest single factor
in one's life, is whether one's born male or female. In most societies,
it determines one's expectations, activities, outlook, ethics, manners
almost everything. Vocabulary. Semiotic usages. Clothing. Even food.
Women... women tend to eat less It's extremely hard to separate
the innate differences from the learned ones. Even where women participate
equally with men in the society, they still after all do all the
childbearing, and so most of the child-rearing — "
"Equality is not the general rule then?... "

The Left Hand of Darkness 
Ursula K. LeGuin (1969)


Cuplikan percakapan di atas menggambarkan bagaimana perbedaan antara perempuan dan laki-laki dipandang dalam masyarakat. Bahwa sebenarnya di dalam masyarakat, perempuan dan laki-laki dibedakan menurut aktifitas, etika, cara berbicara, cara berbusana, cara makan dan lain sebagainya.  Stereotip budaya membuat perbedaan peran, perilaku, serta kedudukan antara perempuan dan laki-laki yang terjadi turun temurun. Inilah yang menjadi permasalahan adanya ketidaksamaan atau ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam masyarakat.
Gender diartikan sebagai perbedaan antara perempuan dan laki-laki yang dikonstruksi oleh budaya. Gender murni merupakan hal yang bersifat budaya, satu-satunya aspek yang bersifat alamiah adalah perbedaan secara seksual yakni perbedaan secara bio/fisiologis manusia.

SEX IS A FACT, GENDER IS AN IDEA

Artinya bahwa, term “seks”(jenis kelamin) ditandai dengan perbedaan biologis manusia, dapat dijelaskan secara genetis dan bentuk fisiologis, seks adalah hal yang terberi. Dan term ini terkait dengan term male dan  female. Sedangkan term “gender” (jenis kelamin) merupakan hasil konstruksi manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya yang dikaitkan dengan term masculine dan feminine atau men dan women. Argumen yang diperdebatkan tentang bagaimana laki-laki dengan perempuan, atau maskulin dengan feminin yang sering disebut sebagai hal-hal yang alamiah namun sebenarnya pembenaran ini adalah hanya bersifat ideologis.

KETERKAITANNYA DENGAN MEDIA

Media mempengaruhi pemahaman kita tentang bagaimana menjadi perempuan atau laki-laki. Sehari-hari kita dapat menemukan banyak role model perempuan dan laki-laki yang diekspos dalam berbagai macam media. Walaupun sekilas seperti tampak banyak variasi namun tanpa kita sadari apa yang mereka representasikan tidak cukup menggambarkan keseluruhan perempuan maupun laki-laki. Tanpa disadari, kita mengadopsi apa yang media tampilkan sebagai “perempuan” dan “laki-laki”, dan secara tidak langsung telah terjadi pengerdilan pengembangan diri individu.


Representasi Perempuan


       Hampir semua media menyorot perempuan dari kecantikan, ukuran/bentuk fisik tubuh, seksualitas, emosi, dan hubungan. Perempuan sering kali dikaitkan menjadi bagian suatu konteks seperti keluarga, teman, atau kolega serta bekerja dan berpikir sebagai bagian dari sebuah tim. Selain itu dalam pemberitaan, perempuan sering dijadikan sebagai objek yang pasif.



Representasi Laki-laki


      Representasi laki-laki pada media fokus pada kekuatan (fisik dan intelektual), kebebasan (berpikir dan bertindak), daya tarik fisik. Karakter laki-laki digambarkan sebagai makhluk yang tidak bergantung pada orang lain, dapat menjadi pahlawan sendirian.     

 MY CONCLUSION

     
           Gender merupakan hasil konstruksi manusia yang merujuk pada perbedaan seks/jenis kelamin manusia. Argumen tentang gender merupakan argumen yang bersifat ideologis bukan bersifat real atau alamiah seperti seks/jenis kelamin.
Gender merupakan sistem simbol yang berada dalam sebuah masyarakat dimana perempuan/feminine disimbolkan sebagai makhluk yang seharusnya cantik dan indah secara fisik, memiliki kodrat, lemah, terikat dengan emosi dan lain sebagainya. Sedangkan laki-laki/masculine disimbolkan sebagai makhluk yang intelek, tangguh, bebas, dan lain sebagainya.
Gender dikonstruksikan secara budaya sehingga sewaktu-waktu representasi tentang perempuan dan laki-laki dapat sewaktu-waktu berubah. Seperti misalnya maskulin dahulu dipandang sebagai sosok yang jauh dari kosmetik saat ini justru sebaliknya. Bahwa pria yang maskulin juga membutuhkan kosmetik sebagai alat untuk menjaga keindahan fisiknya.


daftar pustaka:



Griffin, EM. 2003. A First Look At Communication Theory 5th Edition. New York: McGraw-Hill.
Lippa, Richard A. 2005. Gender, Nature, and Nurture 2nd Edition. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
O’ Sullivan, Tim, Hartley, John, Saunders, D., Montgomery, M., dan Fiske, John . Key Concepts in Communication and Cultural Studies. London and New York: Routledge.